Freed - General Review (2)

Bagaimana kemampuan mobil berdesain menarik ini?

Review (Autocar Indonesia, 03/09/2009)

Model yang diuji Honda Freed Hi-Grade
* Rp 257.000.000
* Tenaga 118 hp
* Torsi 146 Nm
* 0-100 14,0 detik
* Konsumsi BBM 11,5 kpl
* 80-0 28,2 m

Kami Suka
* Desain eksterior yang unik
* Transmisi yang responsif

Kami Tidak Suka
* Akselerasi awal yang lambat
* Jok baris ketiga yang sempit

Honda Freed diluncurkan pertama kali di Jepang, akhir Mei tahun lalu. MPV ini meraih gelar Best Value pada ajang Japan Car of the Year 2008-2009 dan mencetak penjualan sebanyak 76.395 unit di Negeri Sakura dalam waktu setahun. Nama Freed diambil dari jargon 'Freedom to create the perfect lifestyle'.

Freed yang diperkenalkan pada Juni 2009 di Indonesia juga langsung ditargetkan terjual seribu Freed setiap bulan. Negeri Merah Putih merupakan negara pertama di luar Jepang yang menjadi basis produksi dan pemasaran Freed. Dari pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat, Freed diekspor ke beberapa negara di Asia Tenggara. Dengan Freed yang mengusung mesin i-VTEC 1,5 liter dan bertransmisi (hanya) otomatis 5-speed, PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM Honda, mencoba mengisi kekosongan setelah terhentinya produksi Honda Stream.

Desain & Rekayasa
Freed berbagi platform dengan hatchback Jazz/Fit dan sedan City. Freed menganut konsep 'Man Maximum Machine Minimum' yang diterjemahkan dengan kelegaan interior dan performa mesin yang memuaskan. Khusus Freed, Honda menerapkan bodi triangle square. Hal ini dapat dilihat dari bentuk depan hingga pilar B yang berbentuk segitiga, dipadu dengan bentuk kotak pada bagian selebihnya. Desain ini turut memberikan kontribusi terhadap kelegaan kabin penumpang dan keluasan pandangan pengemudi.

Jantung pacu yang disandingkan pun serupa dengan Honda Jazz, yaitu 1,5 liter SOHC i-VTEC yang dilengkapi torque boost resonator dan sistem drive by wire. Bedanya, pada Freed, terjadi penurunan tenaga maksimum menjadi 118 hp (Jazz 120 hp) dan memperbesar torsi maksimum menjadi 146 Nm (Jazz 145 Nm). Hal tersebut merupakan antisipasi dari Freed yang akan mengangkut beban lebih banyak ketimbang Jazz.

Transmisi otomatis 5-speed Freed juga serupa dengan yang digunakan Jazz dan telah dilengkapi Grade Logic Control dan Shift Hold System. Hanya saja, terjadi perubahan pada gear tiga yang kini memiliki rasio lebih besar dari Jazz (1,678 vs 1,066) untuk mendapatkan torsi menengah yang ideal dalam mendukung bobot Freed yang lebih berat.

Interior
Interior yang dirancang dengan konsep ”open cafe” untuk menampung tujuh penumpang terasa menyenangkan. Seluruh bangkunya bersifat individual dan didukung lantai yang rata dari depan sampai belakang sehingga menimbulkan efek lapang. Memang, ruang kaki bagi para penumpang di baris ketiga terasa agak sempit, terutama untuk orang berpostur tinggi, namun dengan pengaturan (menggeser maju-mundur) kursi baris kedua dan ketiga, maka bisa didapat penataan yang baik.

Dashboard Freed modern dengan model bertingkat yang membuat interior Freed terasa lapang. Namun, keindahan ini dicederai model kontrol AC yang masih memakai sistem geser dan material interior yang digunakan bukan yang terbaik. Kami juga tidak menemukan ventilasi-ventilasi AC di atap untuk menyejukkan penumpang-penumpang baris tengah dan belakang. Dua ventilasi AC di bawah jok pengemudi dan penumpang depan tidak cukup mendinginkan semua penumpang yang berada di belakangnya, terutama di siang hari yang terik.

Kapasitas bagasi Freed dengan jok baris ketiga ditegakkan mencapai 142 liter dan melonjak menjadi 672 liter saat bangku baris ketiga dilipat. Pintu bagasi yang lebar dan jarak bibir bagasi ke tanah yang hanya 500 mm memudahkan akses untuk meletakkan barang ke bagasi Freed. Tapi, berkat penggunaan electric power sliding door, yang terbuka lebar (575 mm), akses untuk masuk dan keluar penumpang belakang terasa mudah, bahkan untuk orang yang berbadan besar sekali pun. Keuntungan lain dari pintu model geser (sliding) adalah kepraktisan membuka pintu, terutama saat parkir di tempat yang sempit.

Performa
Respon mesin i-VTEC 1,5 liter SOHC terasa kurang responsif di putaran awal. Hal ini tentunya mengurangi kelincahan Freed di tengah kota, Namun, respon tenaga mesin berstandar emisi Euro4 yang terasa lambat berubah lebih sigap, terutama saat mesin telah mencapai putaran menengah ke atas.

Di sinilah rasio gear tiga yang lebih besar memainkan perannya. Dengan rasio yang lebih besar, transmisi membantu menaikkan torsi. Hal ini kami buktikan ketika menguji akselerasi 80-100 kpj, Freed dengan mudah meraih waktu 4,6 detik, lebih cepat 0,2 detik ketimbang Honda Jazz yang menggunakan transmisi sama dengan rasio lebih kecil.

Selain itu, kinerja transmisi otomatisnya yang responsif membantu pencapaian performa di jalan bebas hambatan maupun saat dihadapkan pada tanjakan yang berliku. Itu berkat fitur Shift Hold Control dan Grade Logic Control. Fitur Shift Hold Control akan mengatur perpindahan gear agar sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Sedangkan Grade Logic Control yang juga telah diaplikasi di jajaran mobil Honda lainnya akan mengatur perpindahan gear saat melewati jalan yang menanjak atau menurun. Keduanya bekerja berdasarkan sensor yang mengambil data dari kecepatan dan pijakan pedal akselerator. Gabungan kedua fitur tersebut terbukti mampu menutupi kekurangan tenaga mesin Freed.

Remnya sendiri terasa sangat kuat. Dan yang pantas diacungi jempol adalah rasa rem yang sangat enak dan akurat untuk mengontrol laju mobil. Tidak terasa mengayun atau terlalu kaku. Bobot dan performa rem sangat pas, baik di kecepatan rendah maupun tinggi. Ini memang ciri khas Honda yang juga diwariskan kepada Freed.

Pengendaraan dan Pengendalian
Meskipun Freed memiliki wheelbase yang lebih panjang dibanding Jazz (2.740 mm vs 2.500 mm), namun pengendalian dan pengendaraannya tidak jauh berbeda. Freed juga terasa stabil di kecepatan tinggi. Selain itu, radius putar Freed yang cukup kecil (5,2 meter) sangat membantu ketika berkendara di kesesakan lalu-lintas kota besar, meskipun seperti telah disebutkan tadi, kelincahannya sedikit dikecewakan oleh tenaga mesin yang kurang responsif di putaran awal.

Bila mobil dikendarai sendirian atau dalam keadaan kosong. Suspensi terasa agak keras saat melewati jalanan bergelombang. Namun, berkat kerasnya suspensi tersebut, ditambah penempatan tangki bensin yang berada tepat di bawah jok baris kedua, gejala body roll yang biasanya timbul pada kendaraan dengan kontur atap yang tinggi, tidak terasa pada Freed dan memberikan kepercayaan diri kepada pengemudinya. Catatan lain tentang pengendalian adalah karakter setir Honda yang memiliki bobot sangat pas di kecepatan tinggi. Dan menariknya, ketika masuk ke parkiran rumah makan atau mall, setir Freed terasa begitu ringan, sebagaimana ringannya ketika melaju di kecepatan rendah di kepadatan lalu-lintas kota. Setir Freed merupakan salah satu hal terbaik dari mobil ini.

Membeli dan Memiliki
Honda meniagakan Freed dengan dua varian, yakni standar tanpa airbag dan electric sliding door dengan harga Rp 237 juta, serta model kedua seperti yang kami uji di sini, hadir dengan dual airbag dan electric sliding door dan dihargai Rp 257 juta.

Kehadiran Freed dengan desainnya yang unik dan mengisi kekosongan pasar yang ditinggalkan Stream, seolah menjadi oase di tengah ramainya pasar MPV 7-seater yang itu-itu saja. Pintu geser elektrik adalah fitur kenyamanan yang paling menonjol pada mobil ini. Pintu ini meskipun tampak sepele, tapi seolah membuat para rivalnya seperti Nissan Grand Livina tampak ketinggalan zaman.

Spesifikasi mesin berstandar Euro4 mengharuskan Freed menenggak bahan bakar jenis Pertamax. Meskipun harga bahan bakar jenis itu lebih tinggi dari bahan bakar Premium, tapi konsumsi bahan bakar Freed cukup irit. Kami mencatat pemakaian bahan bakar rata-rata 11,8 kpl untuk rute kombinasi. Sedangkan untuk rute dalam kota tercatat 10,5 kpl.


Penilaian AUTOCAR
Angin segar bagi pecinta MPV, Lawan-lawannya patut waspada berkat inovasi dan nama besar Honda yang dibawanya

Freed merupakan pilihan yang menarik bagi pencari mobil keluarga. Desainnya yang unik memberikan kesegaran baru terhadapo desain MPV yang itu-itu saja. Utilitas semakin meningkat dengan hadirnya pintu geser elektrik yang praktis dan aman. Penggunaan teknologi i-VTEC yang irit bahan bakar jugamenjadi salah satu keunggulan. Selain itu Freed mengusung nama besar Honda yang telah memilikibanyak penggemar setia. Harga jual kembalinya pun diprediksi tidak merosot jauh. Mobil ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya jelas menarik bagi sebuah keluargam terutama keluarga muda. Hanya diperlukan beberapa perbaikan untuk kesempurnaan Freed.

    0 komentar:

    Post a Comment