Awas! Kaca Film Bisa Bikin Kelistrikan Honda Freed Bermasalah

OTOMOTIFNET (Jum'at, 14/05/10) - Kalau Anda pemilik Honda Freed, lantas saat di jalan tiba-tiba terkena gangguan kelistrikan, sebaiknya tidak keburu panik. Pinggirkan saja mobil dan coba perhatikan apa saja malfungsi kelistrikan yang terjadi saat itu.


Apakah diikuti klakson yang berbunyi terus, headlamp mati, MID dan tanda ABS menyala? Kalau mobil masih bisa jalan segera mampir ke bengkel resmi terdekat. Atau jika sampai kejadian tuas matik tidak bisa pindah, jangan malu-malu telepon bengkel resmi untuk asistensi.

Nah jika keadaan sudah aman terkendali, segera ingat apakah baru-baru ini Anda pasang kaca film untuk kaca depan? Jika ya, bisa dipastikan inilah penyebabnya. “Di Bandung sudah ada Freed teman yang jadi korban. Kelistrikan tiba-tiba ngaco dan AC mati,” terang M. Firman Nurimansyah yang juga pemilik minivan keluaran 2010 yang tinggal di Bandung, Jabar.

Andri Trisna Widjaja dari Honda Freed Owner Indonesia (HOFOS) juga mengakui kalau beberapa anggotanya terkena problem serupa. “Solusinya bisa ditangani bengkel resmi. Penyebabnya memang cipratan air dari instalatur kaca film dan menyelinap ke sistem kelistrikan di balik dasbor,” tambah Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM). Kok bisa ya?

SISTEM KELISTRIKAN (TETAP) UNTUNG ADA MULTIPLEX

Penelusuran di sentra aksesori mobil, klub dan PT HPM, memang sudah dipastikan kalau biang keladi lumpuh dan ngaconya kelistrikan Feed akibat air. Uap air yang aslinya dari sprayer instalatur kaca film, disemprotkan ke kaca depan bagian dalam dan menyelinap ke bawah dasbor. Sebelum akhirnya menyerang pusat kelistrikan pada kotak sekring.

Namun itu bukanlah fuse box biasa tapi terminal multiplex atau dikenal juga central control module(CCM). “Harga terminal multiplex hampir Rp 6 juta,” terang Andri, yang salah seorang temannya pernah mengganti komponen ini.

Sistem perkabelan multiplex yang dimiliki Freed sebagai solusi mobil masa kini yang punya banyak fitur. Bayangkan berapa kabel yang dibutuhkan jika untuk mengatur sebuah fitur, tetap dibutuhkan dua pasang kabel kayak mobil tahun 1990-an? Saat itu kabel mobil beratnya bisa mencapai 50 kg dengan panjang jika disambung-sambung mencapai 3 km.


Salah satu kisi tempat air menyelinap

Kalau belum parah atau berkarat bisa dibersihkan di bengkel resmi
Menurut Motorolla yang juga mendesain multiplex fly by wire pesawat terbang, mobil tahun 2000-an disarankan sudah memakai sistem multiplex ini. Soalnya dengan tambahan fitur seperti ABS, MID, sliding door, kebutuhan kabel naik 40%.

Lewat multiplex semua kabel terintegrasi satu sama lainnya dan bisa mengatur instrumen dasbor, lampu, transmisi lewat jalan yang lebih singkat.

Mindset rumit dan mahal bisa jadi bikin ngeri. Namun namanya teknologi pasti lebih banyak untungnya dong. Apalagi sudah sejak tahun 2000-an sedan-sedan di tanah air sudah mengadopsi sitem perkabelan ini.

“Bobot mobil berkurang dan bisa lebih cepat jika mendeteksi jika ada masalah kelistrikan,” terang Heri Wisesa, service manager PT Astra International-Peugeot saat itu yang tahun 2003-an melansir 206 multiplex. Begitu juga di varian Honda yang sudah tahun 2000-an mengadopsi sistem ini.

Lantas perlukan perawatan khusus pada sistem multiplex ini? “Jelas tidak sepanjang aman dari air atau kesalahan manusia,” tambah Jonfis.

Seperti pada pemasangan kaca film, air menyerap melalui celah dasbor dan menuju terminal multiplex. Sehingga sirkuit terjadi hubungan pendek dan mempengaruhi kerja komponen lain. “Makanya klakson berbunyi saat saya menggerakan tuas matik,” terang Johny, pemilik Freed 2009 yang problemnya hilang sendiri tanpa perlu dibawa ke bengkel.

Beberapa modifikator car audio, sistem multiplex tidak menghambat saat instalasi kelistrikan komponen audio di Freed. “Sistem kelistrikan audio standar biasa saja. Malah bisa diaplikasikan dengan mudah untuk car entertainment,” terang Andreas Tjahjadi, dari Audioplus, Kebon Jeruk, Jakbar.

Penulis/Foto: Bil / Dok.Otomotif, F.Yosi

    0 komentar:

    Post a Comment