Mantap Menanjak dengan D3

KOMPAS.com (Selasa, 24 November 2009) — Transmisi otomatik Freed berbeda dengan yang digunakan pada Honda sebelumnya atau dengan versi konvensional. Transmisi 5 percepatan ini adalah gabungan continuouly variable transmission (CVT) dan torque converter. Di Indonesia, merek lain yang sudah menggunakan teknologi ini adalah Nissan.

Menurut Honda, teknologi ini dipilih untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar dan akselerasi yang responsif. Karena itulah, saat gigi berada pada posisi “P” dan gas diinjak, Freed meluncur halus. Kinerja tersebut juga diperoleh dari aplikasi pengoperasian throttle by wire atau lebih dikenal dengan drive by wire (DBW).

Rute menantang
.

Selama di jalan tol, posisi transmisi dioperasikan pada “D”. Reaksi responsif pada mobil terjadi pada putaran mesin di atas 2.000 rpm.

Pada kecepatan 80-100 km per jam dan putaran 3.000 rpm, mesin menghasilkan traksi bertenaga dan cukup responsif.

Tes yang sangat menantang adalah saat menelusuri rute Purwakarta-Subang lewat Jalan Terusan Halim-Wanayasa-Sagalaherang-Subang Ciater-Tangkuban Perahu-Lembang-Bandung. Pada rute ini, Kompas.com mengobservasi kemampuan transmisi otomatis Freed.

Seluruh transmisi, D, D3, 2, dan 1, sesuai dengan kondisi medan. Kalau tanjakan terlalu berat, yang digunakan adalah D3.

Pengoperasian transmisi gampang! hanya menekan tombol bawah pada tongkat transmisi. Begitu D3 dioperasikan mulai dari awal tanjakan, napas Freed lebih panjang dan bertenaga. Namun bila tetap bertahan pada D, dan dilakukan pada tanjakan yang cukup panjang, mesin akan kepayahan. Bahkan, ketika coba dipindah ke D3 lagi, reaksi mesin jadi lambat.

"Engine brake".

D3 juga juga efektif untuk memperoleh efek engine brake, terutama ketika meluncur di turunan tajam. Namun, laju terasa lebih aman ketika menggunakan gigi 2. Dengan memanfaatkan pengereman dari mesin ini atau gigi lebih rendah, kerja rem jadi lebih ringan. Hal ini juga lebih aman karena ada bantuan dari mesin untuk memperlambat laju kendaraan. Selain itu, umur pakai kampas lebih lama.


Karena pada rute Purwakarta-Subang-Bandung pengemudi harus lebih sering menggunakan D3, akibatnya konsumsi bahan bakar Freed yang dikemudikan Kompas.com agak boros, 11,7 km/liter. Namun, begitu kembali ke Jakarta, konsumsi bahan bakar menjadi 12,8 km/liter dengan cuaca hujan cukup deras dari Bandung sampai Cikampek.

Kenyamanan dan stabilitas.
Tes selama dua hari memberikan kenyamanan yang memuaskan bagi pengemudi dan penumpang. Desain jok deret pertama dan kedua memegang tubuh penumpang dengan baik. Di samping itu, kualitas materi baik sehingga nyaman diduduki dan disentuh.

Posisi duduk pengemudi cukup nyaman. Adapun desain jok ergonomis. Hasilnya, berkendara tidak melelahkan meski perjalanan sudah dilakukan selama 3 jam tanpa berhenti.

Saat melewati jalanan yang tidak rata atau polisi tidur, peredaman dari suspensi baik sekali. tidak ada hentakan keras. Penumpang merasa nyaman! Kemudian, ketika bermanuver pada kecepatan cukup tinggi di tikungan, tubuh pengemudi dan penumpang tidak harus ikut miring!

Pada kecepatan 100 km/jam, suara audio masih cukup jernih dan tak terlalu terganggu oleh suara angin dan ban. Penumpang belakang puas dengan penempatan speaker tinggi! Embusan udara segar dari AC juga dirasakan dengan baik sampai ke jok paling belakang.

Dengan ukuran yang kompak, Freed menjadi MPV yang sangat lincah di segmennya (termasuk MPV segmen di bawahnya). Ini sangat membantu pengemudi saat parkir atau bermanuver di jalanan sempit.

Fitur
.
Mobil ini dilengkapi dengan sistem informasi yang ditayangkan melalui layar LCD, antara lain konsumsi bahan bakar rata-rata, jarak yang bisa ditempuh dengan bahan bakar tersisa, odometer, dan tripmeter. Informasi kerja mesin (takometer), kendaraan (spidometer), dan indikator bahan bakar ditayangkan secara digital.

Untuk hiburan, digunakan audio double DIN yang bisa memainkan CD dan radio dengan suara cukup bagus. Juga sudah tersedia koneksi untuk iPod, MP3 player, dan USB flashdisk.

Ada pula perlengkapan lain sekaligus pengaman, yaitu keyless entry untuk membuka dan menutup pintu. Selain itu, tersedia juga tombol untuk membuka dan menutup pintu geser belakang di depan kanan pengemudi.

Fitur lain adalah anti-lock braking system (ABS), electronic brakeforce distribution (EBD), dan brake assist (BA). Khusus untuk versi dengan power sliding door ditambahkan lagi dua airbag.

Tak kalah menarik, sebagai mobil keluarga, di Freed juga disediakan berbagai kotak penyimpanan berbagai jenis barang, mulai dari botol dan kaleng minuman sampai jenis lain. Dengan banyaknya fitur, kualitas materi yang bagus, dan berbagai kemampuan lebihnya, wajarlah bila Honda memosisikan Freed di kelas menengah, kendati ukurannya kompak.

Spesifikasi Mesin Freed
Mesin
4 silinder, SOHC, 16 katup, i-VTEC
Kapasitas
1.500 cc
Tenaga maks. 118PS@6.600 rpm
Torsi maks.
10,4,9 kgm @4.800 rpm
Berat total
1.280 kg
Radius belok maks.
5,2
Kapasitas tangki bensin
42

Penulis: ZBJ

Editor: zbj
READ MORE - Mantap Menanjak dengan D3

Mengamankan Kenyamanan Transmisi Otomatik

Jumat, 29/1/2010 | 17:14 WIB

KOMPAS.com – Saking nyaman transmisi otomatik di tengah-tengah kemacetan lalu lintas kota yang makin padat, banyak pengemudi membiarkan gigi pada posisi “D”. Untuk berhenti menunggu lampu merah, pengemudi hanya mengandalkan rem.

Penggunaan transmisi otomatik seperti itu, akan mempercepatnya rusak. Pasalnya, ketika posisi gigi di “D”, komponen transmisi, seperti kopling masih tetap bekerja.

Karena itulah, bila menggunakan transmisi otomatik, tangan tetap harus bekerja. Hanya kaki yang benar-benar istirahat.

Ketika berhenti menunggu lampu merah, sebaik geser posisi transmisi ke “N” yang berada di atas “D”. Dengan ini demikian, beban mesin berkurang dan kopling basah pada transmisi tidak saling bergesek (meregang). Selanjutnya, daya tahan atau umur pakai kopling tersebut lebih lama. Begitu juga dengan ATF (automatic transmission fluid)-nya.

Kopling tersebut harus dicegah cepat habis. Pasalnya, biaya untuk “operasi” transmisi ini cukup mahal bila diperlukan penggantian. Begitu juga dengan biaya ATF dan ongkos kerja. Di samping itu, bila kopling masih oke, Andda bisa tancap gas dengan mantap. Bila tidak, mobil akan loyo saat digeber dan dipastikan konsumsi bahan bakar ikut boros. Pasalnya, pedal gas diinjak lebih dalam namun mobil tidak bisa ngacir!

Mengeser transmisi ke posisi “N” saat berhenti juga membantu mengurangi kampas rem cepat habis atau aus. Pasalnya, bila tetap di “D”, berarti masih ada tenaga dari mesin, namun gerakan mobil ditahan oleh rem.

Untuk mencegah rem cepat habis, ketika meluncur di turunan, sebaiknya menggunakan gunakan posisi “D” untuk transmisi lama yang masih dilengkapi dengan tombol overdrive. Namun bila tidak lagi menggunakan tombol overdrive, geser atau tekan tombol D3. Bisa juga menggunakan “2”.

Jadi, pemeliharaan transmisi otomatik tidak hanya dengan penggantian ATF secara teratur, juga ditentukan cara mengoperasikannya. Malah bila cara menggunakan tidak tepat, justru mempercepatnya rusak! Kenyamanan pun berubah menjadi kekesalan!

Kompas.com/Zulkifli BJ
READ MORE - Mengamankan Kenyamanan Transmisi Otomatik

Mengenal Shift Hold System Honda Freed


Tetap kencang di jalan berliku

Mengendarai mobil di jalan berliku atau medan bertekstur naik turun, transmisi pasti akan terus dimainkan. Ketika kecepatan dirasa menurun perpindahan gigi ke perbandingan yang lebih rendah dilakukan agar tetap diperoleh akselerasi yang baik ketika harus kembali buka gas. Namun perpindahan gigi ini tentunya sesuai kebutuhan, meski jalan berliku atau menanjak tidak selamanya butuh naik turun gigi.

Ada kalanya jalan berliku atau tanjakan dan turunan bisa dilewati tanpa perpindahan gigi. Pada mobil bertransmisi manual kita bisa mengaturnya suka-suka. Namun sayangnya pada transmisi automatic tidak semua sistem transmisi yang dipasang pada sebuah mobil bisa memilih perbandingan gigi yang sesuai kondisi jalan dan kemauan pengendaranya.

Namun lain halnya dengan transmisi automatic 5 speed yang dipakai Honda Freed. Transmisi automatic ini lebih pintar dengan pasokan perangkat Shift Hold System dan Grade Logic Control. Kedua perangkat yang juga terdapat pada Honda All New Jazz ini mampu mengurangi perpindahan gigi yang berlebih.

Shift Hold System adalah sistem pengaturan perpindahan transmisi secara komputerisasi yang terintegrasi dengan Grade Logic Control. Sistem ini mengatur perpindahan transmisi otomatis berdasarkan input yang didapat dari berbagai macam sensor yaitu, sensor kecepatan, sensor akselerasi kendaraan dan juga sensor injakan pedal gas.


Dari tiga sensor tadi akhirnya terbaca kebutuhan perbandingan gigi yang paling ideal, harus turun atau naik atau tetap lebih tepat karena sesuai dengan kemampuan mesin, kondisi jalan serta kemauan pengendara. Misalnya saat dirasa dengan gigi 3 saja mesin masih mampu berakselerasi kenapa harus pindah ke gigi 2.

Begitu juga dengan Grade Logic Control. Sistem ini memberikan perpindahan transmisi berdasarkan atas medan yang dilalui oleh kendaraan pada saat tanjakan dan turunan. Seperti halnya Shift Hold System pada jalanan yang berliku, Grade Logic Control juga mengurangi perpindahan gigi yang tidak perlu di jalan yang berbukit.

Penggunaan sistem ini terbukti mampu meningkatkan kecepatan dan akselerasi pada saat melewati jalan yang berliku dan tanjakan serta turunan. Berkurangnya perpindahan transmisi yang berlebihan untuk mendapatkan kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar dengan cara mengurangi shift shock.

Sumber/Penulis/Foto: Otomotifnet.com/Popo/Uda
READ MORE - Mengenal Shift Hold System Honda Freed

Freed - General Review (2)

Bagaimana kemampuan mobil berdesain menarik ini?

Review (Autocar Indonesia, 03/09/2009)

Model yang diuji Honda Freed Hi-Grade
* Rp 257.000.000
* Tenaga 118 hp
* Torsi 146 Nm
* 0-100 14,0 detik
* Konsumsi BBM 11,5 kpl
* 80-0 28,2 m

Kami Suka
* Desain eksterior yang unik
* Transmisi yang responsif

Kami Tidak Suka
* Akselerasi awal yang lambat
* Jok baris ketiga yang sempit

Honda Freed diluncurkan pertama kali di Jepang, akhir Mei tahun lalu. MPV ini meraih gelar Best Value pada ajang Japan Car of the Year 2008-2009 dan mencetak penjualan sebanyak 76.395 unit di Negeri Sakura dalam waktu setahun. Nama Freed diambil dari jargon 'Freedom to create the perfect lifestyle'.

Freed yang diperkenalkan pada Juni 2009 di Indonesia juga langsung ditargetkan terjual seribu Freed setiap bulan. Negeri Merah Putih merupakan negara pertama di luar Jepang yang menjadi basis produksi dan pemasaran Freed. Dari pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat, Freed diekspor ke beberapa negara di Asia Tenggara. Dengan Freed yang mengusung mesin i-VTEC 1,5 liter dan bertransmisi (hanya) otomatis 5-speed, PT Honda Prospect Motor (HPM), ATPM Honda, mencoba mengisi kekosongan setelah terhentinya produksi Honda Stream.

Desain & Rekayasa
Freed berbagi platform dengan hatchback Jazz/Fit dan sedan City. Freed menganut konsep 'Man Maximum Machine Minimum' yang diterjemahkan dengan kelegaan interior dan performa mesin yang memuaskan. Khusus Freed, Honda menerapkan bodi triangle square. Hal ini dapat dilihat dari bentuk depan hingga pilar B yang berbentuk segitiga, dipadu dengan bentuk kotak pada bagian selebihnya. Desain ini turut memberikan kontribusi terhadap kelegaan kabin penumpang dan keluasan pandangan pengemudi.

Jantung pacu yang disandingkan pun serupa dengan Honda Jazz, yaitu 1,5 liter SOHC i-VTEC yang dilengkapi torque boost resonator dan sistem drive by wire. Bedanya, pada Freed, terjadi penurunan tenaga maksimum menjadi 118 hp (Jazz 120 hp) dan memperbesar torsi maksimum menjadi 146 Nm (Jazz 145 Nm). Hal tersebut merupakan antisipasi dari Freed yang akan mengangkut beban lebih banyak ketimbang Jazz.

Transmisi otomatis 5-speed Freed juga serupa dengan yang digunakan Jazz dan telah dilengkapi Grade Logic Control dan Shift Hold System. Hanya saja, terjadi perubahan pada gear tiga yang kini memiliki rasio lebih besar dari Jazz (1,678 vs 1,066) untuk mendapatkan torsi menengah yang ideal dalam mendukung bobot Freed yang lebih berat.

Interior
Interior yang dirancang dengan konsep ”open cafe” untuk menampung tujuh penumpang terasa menyenangkan. Seluruh bangkunya bersifat individual dan didukung lantai yang rata dari depan sampai belakang sehingga menimbulkan efek lapang. Memang, ruang kaki bagi para penumpang di baris ketiga terasa agak sempit, terutama untuk orang berpostur tinggi, namun dengan pengaturan (menggeser maju-mundur) kursi baris kedua dan ketiga, maka bisa didapat penataan yang baik.

Dashboard Freed modern dengan model bertingkat yang membuat interior Freed terasa lapang. Namun, keindahan ini dicederai model kontrol AC yang masih memakai sistem geser dan material interior yang digunakan bukan yang terbaik. Kami juga tidak menemukan ventilasi-ventilasi AC di atap untuk menyejukkan penumpang-penumpang baris tengah dan belakang. Dua ventilasi AC di bawah jok pengemudi dan penumpang depan tidak cukup mendinginkan semua penumpang yang berada di belakangnya, terutama di siang hari yang terik.

Kapasitas bagasi Freed dengan jok baris ketiga ditegakkan mencapai 142 liter dan melonjak menjadi 672 liter saat bangku baris ketiga dilipat. Pintu bagasi yang lebar dan jarak bibir bagasi ke tanah yang hanya 500 mm memudahkan akses untuk meletakkan barang ke bagasi Freed. Tapi, berkat penggunaan electric power sliding door, yang terbuka lebar (575 mm), akses untuk masuk dan keluar penumpang belakang terasa mudah, bahkan untuk orang yang berbadan besar sekali pun. Keuntungan lain dari pintu model geser (sliding) adalah kepraktisan membuka pintu, terutama saat parkir di tempat yang sempit.

Performa
Respon mesin i-VTEC 1,5 liter SOHC terasa kurang responsif di putaran awal. Hal ini tentunya mengurangi kelincahan Freed di tengah kota, Namun, respon tenaga mesin berstandar emisi Euro4 yang terasa lambat berubah lebih sigap, terutama saat mesin telah mencapai putaran menengah ke atas.

Di sinilah rasio gear tiga yang lebih besar memainkan perannya. Dengan rasio yang lebih besar, transmisi membantu menaikkan torsi. Hal ini kami buktikan ketika menguji akselerasi 80-100 kpj, Freed dengan mudah meraih waktu 4,6 detik, lebih cepat 0,2 detik ketimbang Honda Jazz yang menggunakan transmisi sama dengan rasio lebih kecil.

Selain itu, kinerja transmisi otomatisnya yang responsif membantu pencapaian performa di jalan bebas hambatan maupun saat dihadapkan pada tanjakan yang berliku. Itu berkat fitur Shift Hold Control dan Grade Logic Control. Fitur Shift Hold Control akan mengatur perpindahan gear agar sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Sedangkan Grade Logic Control yang juga telah diaplikasi di jajaran mobil Honda lainnya akan mengatur perpindahan gear saat melewati jalan yang menanjak atau menurun. Keduanya bekerja berdasarkan sensor yang mengambil data dari kecepatan dan pijakan pedal akselerator. Gabungan kedua fitur tersebut terbukti mampu menutupi kekurangan tenaga mesin Freed.

Remnya sendiri terasa sangat kuat. Dan yang pantas diacungi jempol adalah rasa rem yang sangat enak dan akurat untuk mengontrol laju mobil. Tidak terasa mengayun atau terlalu kaku. Bobot dan performa rem sangat pas, baik di kecepatan rendah maupun tinggi. Ini memang ciri khas Honda yang juga diwariskan kepada Freed.

Pengendaraan dan Pengendalian
Meskipun Freed memiliki wheelbase yang lebih panjang dibanding Jazz (2.740 mm vs 2.500 mm), namun pengendalian dan pengendaraannya tidak jauh berbeda. Freed juga terasa stabil di kecepatan tinggi. Selain itu, radius putar Freed yang cukup kecil (5,2 meter) sangat membantu ketika berkendara di kesesakan lalu-lintas kota besar, meskipun seperti telah disebutkan tadi, kelincahannya sedikit dikecewakan oleh tenaga mesin yang kurang responsif di putaran awal.

Bila mobil dikendarai sendirian atau dalam keadaan kosong. Suspensi terasa agak keras saat melewati jalanan bergelombang. Namun, berkat kerasnya suspensi tersebut, ditambah penempatan tangki bensin yang berada tepat di bawah jok baris kedua, gejala body roll yang biasanya timbul pada kendaraan dengan kontur atap yang tinggi, tidak terasa pada Freed dan memberikan kepercayaan diri kepada pengemudinya. Catatan lain tentang pengendalian adalah karakter setir Honda yang memiliki bobot sangat pas di kecepatan tinggi. Dan menariknya, ketika masuk ke parkiran rumah makan atau mall, setir Freed terasa begitu ringan, sebagaimana ringannya ketika melaju di kecepatan rendah di kepadatan lalu-lintas kota. Setir Freed merupakan salah satu hal terbaik dari mobil ini.

Membeli dan Memiliki
Honda meniagakan Freed dengan dua varian, yakni standar tanpa airbag dan electric sliding door dengan harga Rp 237 juta, serta model kedua seperti yang kami uji di sini, hadir dengan dual airbag dan electric sliding door dan dihargai Rp 257 juta.

Kehadiran Freed dengan desainnya yang unik dan mengisi kekosongan pasar yang ditinggalkan Stream, seolah menjadi oase di tengah ramainya pasar MPV 7-seater yang itu-itu saja. Pintu geser elektrik adalah fitur kenyamanan yang paling menonjol pada mobil ini. Pintu ini meskipun tampak sepele, tapi seolah membuat para rivalnya seperti Nissan Grand Livina tampak ketinggalan zaman.

Spesifikasi mesin berstandar Euro4 mengharuskan Freed menenggak bahan bakar jenis Pertamax. Meskipun harga bahan bakar jenis itu lebih tinggi dari bahan bakar Premium, tapi konsumsi bahan bakar Freed cukup irit. Kami mencatat pemakaian bahan bakar rata-rata 11,8 kpl untuk rute kombinasi. Sedangkan untuk rute dalam kota tercatat 10,5 kpl.


Penilaian AUTOCAR
Angin segar bagi pecinta MPV, Lawan-lawannya patut waspada berkat inovasi dan nama besar Honda yang dibawanya

Freed merupakan pilihan yang menarik bagi pencari mobil keluarga. Desainnya yang unik memberikan kesegaran baru terhadapo desain MPV yang itu-itu saja. Utilitas semakin meningkat dengan hadirnya pintu geser elektrik yang praktis dan aman. Penggunaan teknologi i-VTEC yang irit bahan bakar jugamenjadi salah satu keunggulan. Selain itu Freed mengusung nama besar Honda yang telah memilikibanyak penggemar setia. Harga jual kembalinya pun diprediksi tidak merosot jauh. Mobil ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya jelas menarik bagi sebuah keluargam terutama keluarga muda. Hanya diperlukan beberapa perbaikan untuk kesempurnaan Freed.

READ MORE - Freed - General Review (2)

Freed - General Review (1)

Dilihat dari dimensinya, mungkin tak akan percaya kalau Honda Freed mampu menampung 7 penumpang. Panjangnya saja hanya 4.215 mm. Bandingkan dengan Grand Livina yang mencapai 4.420 mm. Namun urusan memaksimalkan ruang, Freed layak diacungi jempol.
Sepintas tampilan Freed mirip Jazz lama yang diperbesar. Desainnya simpel dan postur tubuhnya terlihat sangat boxy. Hal inilah yang membuat kabin Freed terasa sangat lega.
Terus berkembangnya sektor mobil keluarga membuat pabrikan tertarik untuk lebih serius menciptakan sebuah produk yang tidak lagi konvensional dan asal muat banyak. Segala aspek penunjang seperti kepraktisan dan fungsionalitas serta keamanan juga dipikirkan secara matang untuk sebuah mobil keluarga. Khusus untuk versi dengan power sliding door ditambahkan lagi dua airbag. Fitur lain adalah anti-lock braking system (ABS), electronic brakeforce distribution (EBD), dan brake assist (BA).


Buritan boleh saja terlihat mirip minibus, namun hadirnya guratan-guratan cantik dan lampu belakang ala Jazz baru membuatnya terlihat modern dan memikat. Pun dengan pintu bagasi terbuka 90˚ membuat akses ke bagasi bukanlah masalah.






Kabin dengan tiga deret bangku terasa nyaman dan lapang. Untuk bangku baris kedua, tersedia pilihan captain seat. Sementara bangku belakang dapat menampung tiga orang dengan memadai.
Bangku deret kedua juga dapat digerakkan secara individual untuk memaksimalkan ruang dan mengubahnya menjadi ruang rapat berjalan.

Kabin simpel dan fungsional
Dasbor Freed terlihat minimalis namun fungsional dan modern. Jika diperhatikan, panel instrumen berada di atas setir dan membuat sopir mudah memantaunya. Dari fotonya terlihat bahwa daya pandang keluar dari Freed sangat luas. Teorinya, dia juga memiliki posisi duduk pengemudi yang sama baiknya dengan Jazz.
Dasbor yang rendah dan bagian depan rata, Honda menyebutnya Open Café Interior plus kaca depan yang landai dan luas membuat pandangan ke depan sangat luas.

Setelah diteliti lagi, ruang di depan kedua kursi depan begitu lega! Maklum, di tengah tidak ada tongkat transmisi dan rem parkir (tangan).

Tongkat transmisi berada di dasbor dan gampang dicapai dengan tangan kiri. Lantas di mana rem parkir? Ternyata, posisinya menggantikan tempat pedal kopling yang tidak ada lagi dan dioperasikan (Kompas.com menyebutnya rem parkir).

Begitu kunci dicolokkan ke kontak pada setir, muncul tayangan spidometer cerah dengan bentuk parabola. Begitu mesin dihidupkan, layar informasi jadi ramai! Baik dengan data lain, mapun warna! Suara mesin halus.

Walk-through cabin.
Kita bisa seenaknya pindah dari depan ke belakang atau sebaliknya ketika mobil jalan. Bahkan, juga penumpang dewasa. Honda menyebut Walk-through Cabin.

Pintu geser samping belakang di samping bisa dibuka melalui remote, juga melalui tombol kanan depan pengemudi. Gerak pintu geser ini begitu halus. Pintu ini akan berhenti bergerak bila ada orang. Bahkan, ketika pintu terbuka, mesin tidak bisa dihidupkan. Metode pengaman yang sangat baik!
Pintu samping model geser menjamin akses keluar masuk penumpang dapat berjalan lancar.

Penumpang belakang, pada kursi deret kedua, merasa nyaman karena posisi duduknya lebih tinggi dari depan. Mereka bisa melihat ke depan dengan pandangan lebih luas begitu diminta duduk di kursi deret ketiga. Honda menyebut konsep posisi jok yang meninggi ke belakang ini dengan istilah “Theatrical Cabin Space”.

Semua itu menggambarkan, kendati ukuran Freed kompak dari luar, interiornya lega seperti MPV berukuran besar.

Teknik yang dilakukan Honda adalah membuat lantai lebih rendah atau “One Step Floor”. Akses keluar masuk bagi anak-anak pun jadi lebih mudah.

Teknik lain yang membuat interior lapang dengan bodi yang kompak adalah kombinasi desain segitiga di depan dan kotak pada bodi. Semua membuat penumpang bisa berdiri atau berpindah tempat dengan mudah! Gambaran yang menyatakan bahwa interior Freed lega dapat dilihat dari jarak sumbu rodanya, 2.740 mm.

Menurut Honda, teknik tersebutlah yang membuat kapasitas interiornya 142 liter dengan 7 penumpang, dan 672 liter bila berisi empat penumpang (kursi ketiga dilipat). Dengan konsep tersebut, Honda menjuluki Freed sebagai “It’s a New Style MPV!”

Sebagai MPV, bangku belakang dapat dilipat rata guna menambah area bagasi.

Mesin yang dipakai Freed serupa dengan milik Jazz. Unit 1.497 cc ini mampu menelurkan tenaga 120 dk dan torsi 143 Nm.

Dengan teknologi i-VTEC menjamin performa mumpuni tanpa membuatnya jadi haus bahan bakar.

Sumber :
- Honda Prospect Motor
- Otomotifnet.com
- Kompas.com
READ MORE - Freed - General Review (1)